Bagi masyarakat Sumatera Barat, nama Jeffrie
Geovanie sudah tidak asing lagi. Walaupun perolehan suaranya hanya menempati urutan ketiga dari lima
kandidat pada Pemilu Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Barat tahun 2005 yang
lalu, namun hanya dalam kurun waktu tiga tahun, menurut Lembaga Survey
Indonesia (LSI) yang bekerjasama dengan Harian Pagi Padang Ekspres, Jeffrie
telah mencapai popularitas tertinggi dibandingkan tokoh manapun di Sumatera
Barat untuk menjadi caleg DPR RI.
Dengan metode multistage random sampling dan margin
of error (tingkat kesalahan) kurang lebih 3,5 persen pada tingkat
kepercayaan 95 persen dan dilakukan terhadap 820 responden dengan pertanyaan
”Siapa yang akan dipilih sebagai anggota DPR RI jika pemilu dilaksanakan
sekarang?” maka didapatkan hasil bahwa Jeffrie Geovanie, menempati urutan
pertama dengan jumlah responden sebesar 7,9 persen. Selanjutnya, Anggota Komisi
VI DPR-RI dari Fraksi Golkar M Azwir Dainy Tara 4,8 persen, Ketua Komisi X
DPR-RI dari PKS Irwan Prayitno 3,3 persen, Walikota Bukittinggi/ Ketua DPD
Partai Demokrat Djufri 1,6 persen dan Ketua DPD Partai Golkar Sumbar Leonardy
Harmainy 1 persen. (Padek, 11 Agustus 2008).
Posisi Jeffrie yang berada pada papan atas
survey LSI tersebut menunjukkan masyarakat tidak lagi mempersoalkan masalah
pengalaman seorang tokoh. Masyarakat
lebih memandang track record,
kiprah dan kinerja tokoh tesebut untuk mewakili mereka atau bahkan memimpin
mereka.
Bicara soal track record, Jeffrie juga dikenal sebagai tokoh intelektual muda
minang yang telah berkiprah pada skala nasional. Berbagai prestasi dan
kedudukan strategis dalam organisasi penting telah ditorehkannya. Sebut saja
jabatan sebagai Ketua Persatuan Catur
Seluruh Indonesia (Percasi) periode 2003-2007, Direktur The Indonesian
Institute, Wakil ketua lembaga hikmah dan kebijakan publik PP Muhammadiyah,
Bendahara PAN dan saat ini telah ”pindah perahu” bergabung dengan Lembaga
Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar dalam jabatan sebagai wakil direktur
eksekutif badan pemenangan Pemilu (bapilu) di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai
Golkar.
Jeffrie Geovanie juga termasuk salah satu
dari 13 tokoh nasional yang direkomendasikan Partai Matahari Bangsa (PMB)
sebagai capres 2009. Dua belas tokoh lainnya adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah
Din Syamsuddin, Ketua Umum PMB Imam Addaruqutni, Gubernur DIY Sri Sultan
Hamengku Buwono X, mantan Ketua Umum PP Muhammdiyah M Amien Rais, mantan
Menteri Agama Malik Fajar, Ketua PP Aisyiah Chamamah Suratmo, mantan Ketua DPR
Akbar Tandjung, Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas, Mensesneg Hatta Radjasa,
Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashiddiqie, Kapolri Jenderal Sutanto, dan
mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Hajriyanto Y Tohari.
Selain pernah menjadi Calon Gubernur Sumatera Barat, Jeffri juga sempat sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sarwono Kusumaatmadja yang diusung oleh PAN-PKB. Sejatinya, walaupun niat Jeffrie untuk menjadi pejabat politis belum kesampaian namun sepak terjangnya di organisasi sosial dan politik patut diperhatikan.
Selain pernah menjadi Calon Gubernur Sumatera Barat, Jeffri juga sempat sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sarwono Kusumaatmadja yang diusung oleh PAN-PKB. Sejatinya, walaupun niat Jeffrie untuk menjadi pejabat politis belum kesampaian namun sepak terjangnya di organisasi sosial dan politik patut diperhatikan.
Populer, ganteng dan muda, mungkin itulah
image yang sudah melekat dalam diri seorang Jeffrie Geovanie yang secara terus
terang mengincar posisi Gubernur Sumatera Barat pada Pilgub tahun 2010 akan
datang (padek, 10 April 2008). Namun untuk menjadi duduk di jabatan politis
seperti gubernur ataupun anggota DPR RI tentu dibutuhkan lebih dari sekedar
populer, ganteng dan muda.
Integritas, moralitas, dan kualitas juga
menjadi hal-hal yang penting diramu di dalam diri seorang Pemimpin ataupun
Wakil Rakyat. Pemikiran-pemikiran dalam merespon berbagai persoalan bangsa dan
masyarakat minang khususnya seharusnya menjadi sorotan tajam bagi seluruh
kandidat Kepala Daerah ataupun Caleg yang ingin berjuang mendapatkan amanah rakyat.
Dan Jeffrie sangat lihai menuangkan
pemikiran-pemikirannya dalam artikel yang menarik, aktual dan mendunia. Tak
heran kalau beliau menjadi kolumnis tetap di Harian Padang Ekspres dan terus
terang, saya termasuk penggemar artikel-artikel Jeffrie tersebut, karena dari
beberapa artikel tersebut saya dapat pula mencermati perkembangan politik di
Amerika Serikat, terutama soal persaingan kandidat presiden USA Barack Obama
dari Partai Demokrat versus John Mc Cain dari Partai Republik. Atau juga
mengenai Hillary Clinton yang secara sportif mengakui kekalahannya dari Obama
dalam konvensi Partai Demokrat dan selanjutnya berbesar hati untuk mendukung
Obama.
Strategi Jeffrie sebagai kolumnis tersebut
sedikit banyaknya turut mempertahankan posisi Jefrie untuk tetap populer di
mata masyarakat Sumatera Barat. Namun bila dikaitkan dengan niatan Jeffrie
untuk kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Barat 2010-1015 maka
sudah selayaknya materi artikel dikemas sedemikian rupa sehingga menggambarkan
pemikiran-pemikiran yang lebih merakyat.
Isue-isue strategis yang nyata-nyata
menyangkut kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya masyarakat minang
seharusnya sudah mulai menjadi perhatian bagi seorang Jeffrie. Dan selanjutnya
menuangkannya ke dalam artikel, membahas dalam seminar-seminar serta berdialog
langsung dengan masyarakat grass root
harus menjadi prioritas utamanya.
Populer, ganteng dan muda, mungkin menjadi
modal utama bagi Jeffrie menyongsong pemilihan umum Gubernur Sumbar dua tahun
mendatang, dan tidak ada salahnya bila mulai sekarang Jeffrie menambah
modal-modal lainnya ke dalam dirinya, sehingga pantas dan layak menjadi figur
seorang Gubernur Sumbar akan datang.
*******
*Telah dimuat di :
http://www.padang-today.com/index.php?today=article&j=1&id=266 Senin, 9 Februari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar