“Ask not what your country can do for you,
ask what you can do for your country” (John F Kennedy).
Itulah kutipan
terkenal dari John Fitzgerald Kennedy ketika berpidato pada upacara
pelantikannya sebagai Presiden Amerika ke-35, 20 Januari 1961. Pada pidato
tersebut, Kennedy juga menegaskan bahwa musuh bersama manusia sesungguhnya
adalah Penjajahan, Kemiskinan, Penyakit dan Peperangan. Saat menyampaikan
itu, usia Kennedy baru 43 tahun dan
Jacqueline istrinya baru saja melahirkan anak keduanya, John Jr.
Pidato
Kennedy tersebut berhasil menginspirasi hingga ke berbagai Negara di belahan
dunia. Mengobarkan semangat masyarakat agar lebih mengutamakan kepentingan
Negara dibanding kepentingan golongan apalagi diri sendiri. Mengesampingkan ego
pribadi demi mencapai cita-cita bangsa dan Negara. Demikian kira-kira maksudnya.
Terlepas
dari isi pidato tersebut serta tragedi penembakan yang mengakibatkan tewasnya
John F Kennedy, pada 21 November 1963 di Dallas, Texas, John yang bernama kecil
Jack ini mendapatkan pendidikan yang sangat disiplin dari kedua orang tuanya.
Pendidikan untuk menjadi “orang baik”.
Joseph
Patrick Kennedy dan Rose Fitzgerald Kennedy memiliki Sembilan orang anak. Joe,
John, Rosemary, Kathleen, Eunice, Patricia, Robert, Jean dan Teddy. John
Kennedy yang akrab dipanggil Jack adalah putra kedua mereka yang masa kecilnya
sering sakit-sakitan. Bahkan di usia 3 tahun nyaris meninggal dunia, namun
dengan kasih sayang ayahnya yang mendampingi pengobatannya selama sebulan di
rumah sakit, John berhasil pulih kembali. Kala itu pasti tak terbayang oleh
mereka, kalau 40 tahun kemudian anak yang sering sakit-sakitan itu menjadi
Presiden Amerika.
Kembali
ke pembentukan “orang baik” tadi. Joseph dan Rose hanya menerapkan hal yang
sangat simple pada anak-anak mereka,
yakni menanyakan “kebaikan apakah yang telah kalian lakukan hari ini?”.
Pertanyaan itu ditanyakan saat anak mereka pulang sekolah atau pulang dari
bermain. Soal menanyakan rangking dan nilai pelajaran di sekolah adalah nomor
sekian bagi kedua orang tua itu.
Efek
pertanyaan itu sungguh luar biasa, John dan saudara-saudaranya berlomba untuk
mengabarkan kepada kedua orang tuanya apa saja kebaikan yang telah mereka
lakukan baik di sekolah maupun pada saat bermain. Ada yang menceritakan telah
berbagi bekal yang mereka bawa dengan teman sekelas, guru bahkan pengemis di jalanan.
Ada pula yang menceritakan telah membantu seorang nenek menyeberang jalan
hingga membantu seekor kucing yang terjebak di selokan.
Berbuat
kebaikan adalah kebanggaan bagi keluarga kennedy. Itulah sebabnya, ketika
dewasa mereka tetap berlomba-lomba menjadi ‘orang baik’. Selain menjadi
presiden, ‘kennedy-kennedy’ yang lain lebih banyak memiliki pekerjaan di bidang
sosial kemasyarakatan dan politik, beberapa yang menjadi senator seperti Teddy
dan Robert.
Pelajaran
“menjadi orang baik” sebenarnya juga telah kita pelajari ketika duduk di bangku
sekolah dulu. Saya masih ingat pelajaran membaca Bahasa Indonesia ketika kelas
satu SD, 27 tahun lalu, mengenai Si Budi yang selalu mengerjakan kebaikan.
Menolong ayah dan ibunya bekerja, menghormati kakaknya si Wati atau membantu
mengurus adiknya si Iwan. Pokoknya ada-ada saja perbuatan baik yang dilakukan
si Budi, setiap saya membaca si Budi.
Belum
lagi pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) dari SD sampai SMA. Bagaimana
menghormati orang lebih tua, menghargai yang muda. Bagaimana menjaga
kepercayaan, bertanggung jawab terhadap amanah. Bagaimana menolong orang yang
sedang mengalami kesusahan, bergotong royong bersama bersihkan lingkungan.
Bagaimana mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi
ataupun golongan. Semuanya telah dijejali ke dalam otak kita, yang dahulu telah
makan bangku sekolahan.
Namun
sungguh mengejutkan sebenarnya, ketika di sekitar kita, yang terjadi justru
maraknya kekerasan dan kejahatan. Tidak saja di Indonesia, di seantero jagad
ini seakan tidak lagi mempedulikan nilai-nilai kebaikan. Masih ingat dengan
Pendeta asal Gainesville, Florida AS, Terry Jones yang punya ide gila untuk
membakar Al-Qur’an untuk memperingati tragedi WTC pada 11 September 2010?
Padahal umat muslim di dunia saat itu sedang merayakan Idul Fitri 1431 H.
Walaupun akhirnya tidak jadi, namun ide tersebut telah menuai kecaman, bukan
saja dari umat Muslim namun juga Kristen, bahkan Presiden Barrack Obama turut
mengecam niat Terry itu.
Entah
apa ada hubungannya, yang jelas pada 12 September 2010 terjadi Aksi penusukan
dan penganiyaan terhadap tokoh Gereja Pendeta Huria Kristen Batak Protestan
(HKBP) Mustika Jaya, Bekasi, Panatua Hasian Sihombing dan Pendeta Luspida
Simanjuntak. Meskipun polisi telah menegaskan bahwa penusukan ini adalah
kriminal murni namun sempat terjadi kekhawatiran akan terjadinya kerusuhan,
perpecahan dan aksi protes di berbagai daerah.
Kejahatan
seakan gampang terjadi dan dipicu karena alasan yang sangat sepele bahkan
kadang tak masuk akal. Insiden berdarah di Jalan Ampera Raya (di luar area
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) pada 29 September 2010 misalnya. Atau aksi
teroris yang menyerang Polsek Hamparan Perak, Sumut dan aksi perampokan ATM di
Universitas Bung Hatta, Padang baru-baru ini. Semua adalah segelintir dari
banyak aksi kejahatan yang jelas merugikan dan menyusahkan orang banyak.
Soal
‘baik’ dan ‘jahat’ memang selalu menghiasi sisi kehidupan manusia ada di muka
bumi ini. Sejak awal keturunan manusia, yang dimulai dari kisah anak Nabi Adam
AS; Habil dan Qabil, hingga akhir zaman nanti tentulah akan ada selalu yang
namanya baik dan jahat.
Menjadi
Baik atau Jahat adalah suatu pilihan. Anda bisa saja berstatus sebagai seorang
suami, istri, anak, mertua. Atau seorang yang berprofesi nelayan, pedagang,
petani, dokter, pengacara, PNS, wartawan, artis. Atau juga beragama Islam,
Kristen, Budha atau Hindu. Namun sebaiknya pilihan menjadi “baik” selalu
melekat pada niat dan tekad dalam diri anda.
Ramadhan
dan Lebaran 1431 H memang telah berlalu. Namun hendaknya hikmah, pelajaran dan
latihan yang telah kita jalankan untuk menjadi ‘orang baik’ ketika itu dapat
berlanjut di masa sekarang dan akan datang.
Jadi…kebaikan
apakah yang telah anda lakukan hari ini ?
*******
* Telah Terbit di Majalah
Tabuik Edisi III Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar