Senin, 20 Januari 2014

ANTARA BAIK DAN JAHAT*




“Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country” (John F Kennedy).

Itulah kutipan terkenal dari John Fitzgerald Kennedy ketika berpidato pada upacara pelantikannya sebagai Presiden Amerika ke-35, 20 Januari 1961. Pada pidato tersebut, Kennedy juga menegaskan bahwa musuh bersama manusia sesungguhnya adalah Penjajahan, Kemiskinan, Penyakit dan Peperangan. Saat menyampaikan itu,  usia Kennedy baru 43 tahun dan Jacqueline istrinya baru saja melahirkan anak keduanya, John Jr.
Pidato Kennedy tersebut berhasil menginspirasi hingga ke berbagai Negara di belahan dunia. Mengobarkan semangat masyarakat agar lebih mengutamakan kepentingan Negara dibanding kepentingan golongan apalagi diri sendiri. Mengesampingkan ego pribadi demi mencapai cita-cita bangsa dan Negara. Demikian kira-kira maksudnya.
Terlepas dari isi pidato tersebut serta tragedi penembakan yang mengakibatkan tewasnya John F Kennedy, pada 21 November 1963 di Dallas, Texas, John yang bernama kecil Jack ini mendapatkan pendidikan yang sangat disiplin dari kedua orang tuanya. Pendidikan untuk menjadi “orang baik”.
Joseph Patrick Kennedy dan Rose Fitzgerald Kennedy memiliki Sembilan orang anak. Joe, John, Rosemary, Kathleen, Eunice, Patricia, Robert, Jean dan Teddy. John Kennedy yang akrab dipanggil Jack adalah putra kedua mereka yang masa kecilnya sering sakit-sakitan. Bahkan di usia 3 tahun nyaris meninggal dunia, namun dengan kasih sayang ayahnya yang mendampingi pengobatannya selama sebulan di rumah sakit, John berhasil pulih kembali. Kala itu pasti tak terbayang oleh mereka, kalau 40 tahun kemudian anak yang sering sakit-sakitan itu menjadi Presiden Amerika.
Kembali ke pembentukan “orang baik” tadi. Joseph dan Rose hanya menerapkan hal yang sangat simple pada anak-anak mereka, yakni menanyakan “kebaikan apakah yang telah kalian lakukan hari ini?”. Pertanyaan itu ditanyakan saat anak mereka pulang sekolah atau pulang dari bermain. Soal menanyakan rangking dan nilai pelajaran di sekolah adalah nomor sekian bagi kedua orang tua itu.
Efek pertanyaan itu sungguh luar biasa, John dan saudara-saudaranya berlomba untuk mengabarkan kepada kedua orang tuanya apa saja kebaikan yang telah mereka lakukan baik di sekolah maupun pada saat bermain. Ada yang menceritakan telah berbagi bekal yang mereka bawa dengan teman sekelas, guru bahkan pengemis di jalanan. Ada pula yang menceritakan telah membantu seorang nenek menyeberang jalan hingga membantu seekor kucing yang terjebak di selokan.
Berbuat kebaikan adalah kebanggaan bagi keluarga kennedy. Itulah sebabnya, ketika dewasa mereka tetap berlomba-lomba menjadi ‘orang baik’. Selain menjadi presiden, ‘kennedy-kennedy’ yang lain lebih banyak memiliki pekerjaan di bidang sosial kemasyarakatan dan politik, beberapa yang menjadi senator seperti Teddy dan Robert.
Pelajaran “menjadi orang baik” sebenarnya juga telah kita pelajari ketika duduk di bangku sekolah dulu. Saya masih ingat pelajaran membaca Bahasa Indonesia ketika kelas satu SD, 27 tahun lalu, mengenai Si Budi yang selalu mengerjakan kebaikan. Menolong ayah dan ibunya bekerja, menghormati kakaknya si Wati atau membantu mengurus adiknya si Iwan. Pokoknya ada-ada saja perbuatan baik yang dilakukan si Budi, setiap saya membaca si Budi.
Belum lagi pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) dari SD sampai SMA. Bagaimana menghormati orang lebih tua, menghargai yang muda. Bagaimana menjaga kepercayaan, bertanggung jawab terhadap amanah. Bagaimana menolong orang yang sedang mengalami kesusahan, bergotong royong bersama bersihkan lingkungan. Bagaimana mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan. Semuanya telah dijejali ke dalam otak kita, yang dahulu telah makan bangku sekolahan.
Namun sungguh mengejutkan sebenarnya, ketika di sekitar kita, yang terjadi justru maraknya kekerasan dan kejahatan. Tidak saja di Indonesia, di seantero jagad ini seakan tidak lagi mempedulikan nilai-nilai kebaikan. Masih ingat dengan Pendeta asal Gainesville, Florida AS, Terry Jones yang punya ide gila untuk membakar Al-Qur’an untuk memperingati tragedi WTC pada 11 September 2010? Padahal umat muslim di dunia saat itu sedang merayakan Idul Fitri 1431 H. Walaupun akhirnya tidak jadi, namun ide tersebut telah menuai kecaman, bukan saja dari umat Muslim namun juga Kristen, bahkan Presiden Barrack Obama turut mengecam niat Terry itu.
Entah apa ada hubungannya, yang jelas pada 12 September 2010 terjadi Aksi penusukan dan penganiyaan terhadap tokoh Gereja Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Mustika Jaya, Bekasi, Panatua Hasian Sihombing dan Pendeta Luspida Simanjuntak. Meskipun polisi telah menegaskan bahwa penusukan ini adalah kriminal murni namun sempat terjadi kekhawatiran akan terjadinya kerusuhan, perpecahan dan aksi protes di berbagai daerah.
Kejahatan seakan gampang terjadi dan dipicu karena alasan yang sangat sepele bahkan kadang tak masuk akal. Insiden berdarah di Jalan Ampera Raya (di luar area Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) pada 29 September 2010 misalnya. Atau aksi teroris yang menyerang Polsek Hamparan Perak, Sumut dan aksi perampokan ATM di Universitas Bung Hatta, Padang baru-baru ini. Semua adalah segelintir dari banyak aksi kejahatan yang jelas merugikan dan menyusahkan orang banyak.
Soal ‘baik’ dan ‘jahat’ memang selalu menghiasi sisi kehidupan manusia ada di muka bumi ini. Sejak awal keturunan manusia, yang dimulai dari kisah anak Nabi Adam AS; Habil dan Qabil, hingga akhir zaman nanti tentulah akan ada selalu yang namanya baik dan jahat.
Menjadi Baik atau Jahat adalah suatu pilihan. Anda bisa saja berstatus sebagai seorang suami, istri, anak, mertua. Atau seorang yang berprofesi nelayan, pedagang, petani, dokter, pengacara, PNS, wartawan, artis. Atau juga beragama Islam, Kristen, Budha atau Hindu. Namun sebaiknya pilihan menjadi “baik” selalu melekat pada niat dan tekad dalam diri anda.  
Ramadhan dan Lebaran 1431 H memang telah berlalu. Namun hendaknya hikmah, pelajaran dan latihan yang telah kita jalankan untuk menjadi ‘orang baik’ ketika itu dapat berlanjut di masa sekarang dan akan datang.
Jadi…kebaikan apakah yang telah anda lakukan hari ini ?

*******


 * Telah Terbit di Majalah Tabuik Edisi III Oktober 2010



Tidak ada komentar:

Posting Komentar