Tidak mau kalah
dengan branding Negeri Jiran “Malaysia Truly Asia”, India dengan “Incredible
India”-nya, Negeri Gajah Putih dengan “Amazing Thailand” atau Singapura melalui
“Uniquely Singapore” maka Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI memilih
“Wonderful Indonesia” sebagai branding baru guna menarik wisatawan di Tahun 2011 ini.
Bagi
kita yang mengenal dan
mencintai Indonesia, memang rasanya tidak berlebihan, kalau dua kata Wonderful
Indonesia bisa melukiskan bagaimana pariwisata Indonesia. Kita memang bangga
dengan aneka kuliner kita yang jelas-jelas wonderful. Warisan budaya yang
begitu beragam dan harmonis juga termasuk kategori wonderful. Belum lagi
potensi objek wisata yang “lain lubuk lain ikannya”, semakin mempertegas nilai
ke-wonderful-an Indonesia. Apalagi ? Bahasa, Logat, kharakter suku bangsa,
tradisi, kekayaan alam, dan masih banyak lagi yang dimiliki Indonesia yang
dijamin akan membuat decak kagum wisatawan.
Membentuk Branding
Pembentukan
imej, cap atau merk memang sangat penting. Itulah makanya para pengusaha
mati-matian untuk membiayai iklan produk mereka agar dimuat dalam media cetak
dan elektronik atau memasang spanduk, logo, umbul-umbul dalam setiap event
besar tentunya dengan harapan menciptakan citra positif atau merubah imej
negatif akan produk yang mereka miliki.
Soal
dana, juga tidak tanggung-tanggung. Mereka rela habis-habisan mencari terobosan
baru menciptakan New Branding hingga menelan milyaran rupiah. Mulai dari
pembuatan logo yang memadukan warna dan design, hingga motto produk yang
tentunya memerlukan kreatifitas tinggi dan biaya survey yang tidak sedikit.
Yang penting, tujuan membentuk branding demi memberikan citra positif dalam
benak konsumen dapat tercapai.
Tidak
hanya perusahaan, branding juga perlu dilekatkan kepada negara, propinsi hingga
kota. Apa yang bisa anda bayangkan, ketika mendengar Negara Perancis
disebutkan? Walau belum pernah sama sekali kesana, kita bisa menyebutkan
Romantis, Anggun, Menara Eiffel, Fashion sebagai kata-kata yang bisa
menggambarkan Perancis. Itulah makanya Perancis mulai tahun 2008 memilih
branding “Rendez-Vous in France”.
Lalu
pernahkah kita tanyakan pada orang-orang di luar negeri sana, apa yang
terbayang oleh mereka ketika mendengar Indonesia. Apakah kata-kata seperti
‘Korupsi’, ‘sarang teroris’, ‘bencana alam’, ‘negara pelanggar HAM’ yang
terlontar atau mereka justru tidak tahu apa itu Indonesia?
Kalau
persepsi orang mengenai Indonesia seperti itu, lalu apa yang salah? Soal
mencari salah-benar memang membutuhkan upaya yang komplex. Tapi menyangkut
branding ini, berarti ada upaya yang
kurang serius dan sinergis dalam mengedepankan citra positif yang dimiliki
Indonesia.
Peran
pers juga sangat besar di sini, karena tidak mungkin pemerintah akan sukses
mempromosikan branding baru sementara disisi lain, media berkoar-koar soal
carut-marut hukum, anarkisme hingga peningkatan kriminalitas. Tanpa bermaksud
mengekang kebebasan pers, namun sudah semestinya pers turut mengambil peran
dalam menyebarkan citra positif Indonesia ke mata dunia.
Pengemasan
Branding yang kurang matang juga menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan
branding Indonesia menjadi terasa hambar, kurang mengena. Padahal bongkar
pasang branding ini telah dimulai sejak zaman orde baru lalu, Indonesia sebagai
Macan Asia, namun sang macan seketika menjadi ompong karena terkena badai
krismon, krisis moneter.
Di
era reformasi kembali pemerintah menyusun re-branding dengan “Indonesia, the
Color of Life”, “Indonesia, just a Smile Away” atau “Indonesia Endless Beauty
of Diversity”. Di tahun 2008, selain menggencarkan kembali “Visit Indonesia
Year 2008” juga menggemborkan “Celebrating 100 Years of National Awakening”.
Kemudian baru-baru ini kita juga mengenal Branding “Kenali Negerimu, Cintai
Negerimu” dan “Indonesia, The Ultimate in Diversity”, (dengan branding yang
cukup banyak ini, bagaimana gambaran Indonesia di kepala para turis?)
Branding
Wonderful Indonesia di tahun 2011 bolehlah dikatakan lebih manis dan mengena
sebagaimana argumentasi di awal artikel ini. Logonya yang menampilkan burung
garuda secara abstrak dengan warna-warninya juga menambah kesan memiliki spirit dan atraktif. Paling tidak dengan
Branding Wonderful Indonesia, para turis akan mendapatkan gambaran awal sebelum
mengunjungi Indonesia.
Wisatawan
sudah jelas tidak akan membuang-buang uang demi berwisata ke daerah yang belum
pernah sama sekali terlintas dalam pikiran mereka. Dalam merencanakan
berwisata, pastilah mereka tidak memutar bola dunia, lalu memejamkan mata, dan
kemudian menunjuk secara acak salah satu titik di bola dunia itu sebagai tempat
pergi berwisata. Tentulah pertanyaan “why
should I go there?, mengapa saya harus ke sana?” mengawali niat para turis
dalam melakukan perjalanan wisatanya. Nah..sekali lagi, dengan branding para
turis mendapat jawabannya.
Kalau
Indonesia telah memiliki Branding Wonderful Indonesia, maka hendaknya dengan
Propinsi, Kabupaten dan Kota juga memikirkannya. tentukanlah penentuan branding berangkat dari
ciri khas, potensi atau warisan budaya yang dimiliki daerah tersebut.
*******
Telah Terbit di Harian Pagi Singgalang,
Sabtu 19 maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar