Senin, 20 Januari 2014

KEKUATAN BRANDING MENARIK WISATAWAN*



Tidak mau kalah dengan branding Negeri Jiran “Malaysia Truly Asia”, India dengan “Incredible India”-nya, Negeri Gajah Putih dengan “Amazing Thailand” atau Singapura melalui “Uniquely Singapore” maka Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI memilih “Wonderful Indonesia” sebagai branding baru guna menarik wisatawan di   Tahun 2011 ini.
Bagi kita yang mengenal dan mencintai Indonesia, memang rasanya tidak berlebihan, kalau dua kata Wonderful Indonesia bisa melukiskan bagaimana pariwisata Indonesia. Kita memang bangga dengan aneka kuliner kita yang jelas-jelas wonderful. Warisan budaya yang begitu beragam dan harmonis juga termasuk kategori wonderful. Belum lagi potensi objek wisata yang “lain lubuk lain ikannya”, semakin mempertegas nilai ke-wonderful-an Indonesia. Apalagi ? Bahasa, Logat, kharakter suku bangsa, tradisi, kekayaan alam, dan masih banyak lagi yang dimiliki Indonesia yang dijamin akan membuat decak kagum wisatawan.
Membentuk Branding
Pembentukan imej, cap atau merk memang sangat penting. Itulah makanya para pengusaha mati-matian untuk membiayai iklan produk mereka agar dimuat dalam media cetak dan elektronik atau memasang spanduk, logo, umbul-umbul dalam setiap event besar tentunya dengan harapan menciptakan citra positif atau merubah imej negatif akan produk yang mereka miliki.
Soal dana, juga tidak tanggung-tanggung. Mereka rela habis-habisan mencari terobosan baru menciptakan New Branding hingga menelan milyaran rupiah. Mulai dari pembuatan logo yang memadukan warna dan design, hingga motto produk yang tentunya memerlukan kreatifitas tinggi dan biaya survey yang tidak sedikit. Yang penting, tujuan membentuk branding demi memberikan citra positif dalam benak konsumen dapat tercapai.
Tidak hanya perusahaan, branding juga perlu dilekatkan kepada negara, propinsi hingga kota. Apa yang bisa anda bayangkan, ketika mendengar Negara Perancis disebutkan? Walau belum pernah sama sekali kesana, kita bisa menyebutkan Romantis, Anggun, Menara Eiffel, Fashion sebagai kata-kata yang bisa menggambarkan Perancis. Itulah makanya Perancis mulai tahun 2008 memilih branding “Rendez-Vous in France”.
Lalu pernahkah kita tanyakan pada orang-orang di luar negeri sana, apa yang terbayang oleh mereka ketika mendengar Indonesia. Apakah kata-kata seperti ‘Korupsi’, ‘sarang teroris’, ‘bencana alam’, ‘negara pelanggar HAM’ yang terlontar atau mereka justru tidak tahu apa itu Indonesia?
Kalau persepsi orang mengenai Indonesia seperti itu, lalu apa yang salah? Soal mencari salah-benar memang membutuhkan upaya yang komplex. Tapi menyangkut branding ini, berarti ada upaya  yang kurang serius dan sinergis dalam mengedepankan citra positif yang dimiliki Indonesia.
Peran pers juga sangat besar di sini, karena tidak mungkin pemerintah akan sukses mempromosikan branding baru sementara disisi lain, media berkoar-koar soal carut-marut hukum, anarkisme hingga peningkatan kriminalitas. Tanpa bermaksud mengekang kebebasan pers, namun sudah semestinya pers turut mengambil peran dalam menyebarkan citra positif Indonesia ke mata dunia.
Pengemasan Branding yang kurang matang juga menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan branding Indonesia menjadi terasa hambar, kurang mengena. Padahal bongkar pasang branding ini telah dimulai sejak zaman orde baru lalu, Indonesia sebagai Macan Asia, namun sang macan seketika menjadi ompong karena terkena badai krismon, krisis moneter.
Di era reformasi kembali pemerintah menyusun re-branding dengan “Indonesia, the Color of Life”, “Indonesia, just a Smile Away” atau “Indonesia Endless Beauty of Diversity”. Di tahun 2008, selain menggencarkan kembali “Visit Indonesia Year 2008” juga menggemborkan “Celebrating 100 Years of National Awakening”. Kemudian baru-baru ini kita juga mengenal Branding “Kenali Negerimu, Cintai Negerimu” dan “Indonesia, The Ultimate in Diversity”, (dengan branding yang cukup banyak ini, bagaimana gambaran Indonesia di kepala para turis?)
Branding Wonderful Indonesia di tahun 2011 bolehlah dikatakan lebih manis dan mengena sebagaimana argumentasi di awal artikel ini. Logonya yang menampilkan burung garuda secara abstrak dengan warna-warninya juga menambah kesan memiliki spirit dan atraktif. Paling tidak dengan Branding Wonderful Indonesia, para turis akan mendapatkan gambaran awal sebelum mengunjungi Indonesia.  
Wisatawan sudah jelas tidak akan membuang-buang uang demi berwisata ke daerah yang belum pernah sama sekali terlintas dalam pikiran mereka. Dalam merencanakan berwisata, pastilah mereka tidak memutar bola dunia, lalu memejamkan mata, dan kemudian menunjuk secara acak salah satu titik di bola dunia itu sebagai tempat pergi berwisata. Tentulah pertanyaan “why should I go there?, mengapa saya harus ke sana?” mengawali niat para turis dalam melakukan perjalanan wisatanya. Nah..sekali lagi, dengan branding para turis mendapat jawabannya.
Kalau Indonesia telah memiliki Branding Wonderful Indonesia, maka hendaknya dengan Propinsi, Kabupaten dan Kota juga memikirkannya.  tentukanlah penentuan branding berangkat dari ciri khas, potensi atau warisan budaya yang dimiliki daerah tersebut.

*******



 Telah Terbit di Harian Pagi Singgalang, Sabtu 19 maret 2011







Tidak ada komentar:

Posting Komentar