Senin, 20 Januari 2014

SUKSESKAN VISIT INDONESIA YEAR 2008*






Tahun 2008 sudah di depan mata, sudah menjadi tradisi yang lumrah bagi kita semua untuk mengevaluasi seluruh kegiatan kita ditahun sebelumnya dan selanjutnya merencanakan perbaikan ataupun kegiatan baru di tahun mendatang. Tahun baru selalu memunculkan harapan baru, rencana dan strategi baru yang tertuang menjadi sebuah program sebagaimana yang juga dilakukan oleh pemerintah. Salah satu program andalan pada tahun 2008 yang baru saja diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI adalah Visit Indonesia Year 2008 yang juga bersamaan dengan 1 abad Kebangkitan Nasional.
Sebenarnya program ini bukan pertama kali diluncurkan, 17 tahun yang lalu juga telah dicanangkan sebagai tahun kunjungan wisata Indonesia, namun karena situasi politik dunia terutama di timur tengah tidak kondusif kala itu sehingga VIY 1991 tidak mencapai target yang maksimal. Tentunya di tahun 2008 kita tidak mengharapkan faktor eksternal kembali mempengaruhi VIY 2008 sehingga kita dapat fokus  membenahi faktor internal demi peningkatan pencitraan pariwisata Indonesia di mata dunia.
Keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan akbar PBB yakni UNFCCC di Nusa Dua Bali pada Bulan November lalu sangat memberikan aura positif terhadap citra pariwisata Indonesia di pelosok dunia. Indonesia dinilai berhasil merebut kembali kepercayaan dunia sebagai daerah yang aman, nyaman dan ramah untuk di kunjungi. Sehingga sangatlah wajar jika pemerintah kemudian memanfaatkan moment special ini dengan meluncurkan VIY 2008 yang mengagendakan 100 event di setiap daerah guna menyambut wisatawan mancanegara.
Selain menyiapkan event, pemerintah juga telah mengeluarkan logo VIY 2008 yang wajib terpasang di seluruh maskapai penerbangan Indonesia pada tanggal 1 Januari 2008 yang bertepatan pula sebagai hari  pencanangan VIY 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Selain event dan logo tentu diperlukan berbagai element pelengkap lainnya guna mencapai target kunjungan wisman sebanyak 7 juta orang.  
Dengan dana sebanyak US$ 15 Juta bukan sesuatu yang mustahil bila kita optimis dapat mencapai target tersebut. Namun sangat luar biasa bila kita dapat menggunakan terobosan baru guna menguras habis isi saku para wisman itu dan yang lebih penting lagi apabila kita berhasil membuat wisman tersebut menjadi kecanduan sehingga ingin lagi dan lagi berkunjung ke Indonesia, atau lebih jauh lagi mereka diharapkan menjadi duta wisata ketika kembali ke negaranya dengan turut mempromosikan pariwisata Indonesia kepada sanak keluarga dan rekan-rekannya.
Semangat VIY 2008 bukan saja milik departemen kebudayaan dan pariwisata RI saja, semangat ini juga harus digelorakan ke dalam setiap stake holder pariwisata, baik mereka yang berkecimpung dan  terkait dalam Industri pariwisata, pers hingga masyarakat. 100 event pariwisata yang ditetapkan pemerintah yang dilaksanakan di daerah hendaknya merupakan pancingan bagi daerah untuk menambah event-event lainnya sesuai kondisi dan kekhasan suatu daerah, partisipasi dan inovasi daerah dituntut dalam hal ini.
Demikian pula dengan logo, tidak saja maskapai penerbangan yang harus diwajibkan memakai logo namun setiap angkutan umum mulai dari kapal, kereta api, taxi, angkot, bendi hingga ojekpun perlu dipasang logo VIY 2008.
Keseriusan mensukseskan VIY 2008 juga perlu dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah Daerah hendaknya segera memberikan himbauan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya, murid sekolah dan mahasiswa agar memakai pakaian khas daerah masing-masing (tentunya menyesuaikan dengan kondisi kerja) pada salah satu hari di jam kerjanya,  setiap supir angkot dan pedagang kaki lima diwajibkan memakai topi atau rompi yang mencerminkan pakaian tradisional di daerahnya.
Pers juga memegang peran penting dalam mensukseskan VIY 2008. selain mencantumkan logo pada medianya, pers dapat menjadi agen promosi setiap event pariwisata dan sebagai cermin keberhasilan pariwisata di daerah. Apa yang digambarkan oleh pers akan mempengaruhi persepsi pembaca terutama wisman. Tanpa bermaksud mendikte kebebasan pers, kiranya di tahun 2008 pers lebih menitikberatkan pemberitaan mengenai pariwisata dan kebudayaan maupun liputan baru yang mendukung ke arah penyuksesan VIY 2008.
Masyarakat juga harus jeli melihat peluang VIY 2008, dengan prediksi target wisman mencapai 7 juta orang yang berbelanja dan membayar langsung kepada masyarakat tentunya harus di sikapi dengan bijak. Jika masing-masing wisman mengeluarkan $100  saja untuk penginapan, makan, transportasi, objek wisata dan membeli souvenir tentu sudah ada US$700 Juta yang beredar dan dinikmati langsung oleh masyarakat. Tentunya uang yang beredar tersebut harus diiringi pula dengan kepuasan wisman atas wisata yang dinikmatinya. Untuk itu, perlu adanya persiapan dan pemantauan awal oleh pihak terkait guna menyiapkan fasilitas layanan penginapan, tranportasi serta peningkatan keahlian, kualitas dan produksi pembuatan souvenir khas daerah, tak ketinggalan juga wisata kuliner, makanan khas yang harus terjamin kelezatan dan kebersihannya.
Pelibatan seluruh pihak, tentu diperlukan dalam merumuskan bahan promosi pariwisata di daerah, kesiapan seluruh komponen diperlukan agar VIY 2008 tidak saja memberi semangat promosi wisata masing-masing daerah namun juga merupakan semangat yang menyeluruh secara nasional, pariwisata Indonesia bukan saja pariwisata Bali, untuk itu setiap daerah perlu menyiapkan diri agar semangat VIY 2008 menggelora dari sabang sampai merauke.
Dengan seluruh potensi sumber daya yang ada  kita harus mensukseskan VIY 2008. Saya optimis akan membawa manfaat yang tak terkira dan langsung di terima masyarakat. Secara ekonomi sudah pasti akan meningkat, demikian pula dengan kesejahteraan masyarakat yakni adanya lapangan kerja baru, dunia juga menghargai Indonesia atas keamanan yang didapatkannya, dan yang lebih utama ialah dunia mengetahui keragaman kebudayaan Indonesia sehingga tidak ada lagi kasus pe-nyontek-an kebudayaan Indonesia oleh Negara lain.        

*******

*Telah Terbit di Harian Pagi Singgalang, pada hari Senin 7 Januari 2008




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar